Ilustrasi mosi tidak percaya. |
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pancasakti (UPS) Tegal melayangkan surat pernyataan sikap berupa mosi tidak percaya kepada Rektorat UPS dan pihak Yayasan Pendidikan Pancasakti (YPP) Tegal. Mahasiswa menyatakan rasa kecewa mereka kepada kedua unsur birokrasi tertinggi di lingkungan UPS Tegal ini karena dianggap telah abai terhadap tuntutan mahasiswa.
Mahasiswa menilai, tuntutan mereka sebagaimana dalam surat pernyataan sikap mosi tidak percaya yang diunggah melalui unggahan cerita di akun media sosial Instagram @bemkmups pada Ahad, (1/1/2023) pagi, merupakan suatu yang sudah sangat jelas untuk segera direalisasikan dan diterapkan secepat mungkin.
Namun, tuntutan itu tidak segera direalisasi dan dinilai tidak ada perkembangan yang jelas hingga saat ini, sehingga mahasiswa menyatakan mosi tidak percaya kepada pihak birokrasi UPS Tegal.
"Maka kami dari pihak BEM Universitas Pancasakti Tegal MENYATAKAN MOSI TIDAK PERCAYA TERHADAP REKTORAT DAN YAYASAN PENDIDIKAN PANCASAKTI," dikutip dari surat pernyataan sikap mosi tidak percaya yang ditandatangani oleh ketua BEM UPS, Ilham Nada Pratisma, Ahad (1/1/2023).
Dalam suratnya, mahasiswa mengeluhkan minimnya ketersediaan fasilitas toiltet dan ruang kelas di beberapa fakultas. Mereka juga mendesak agar dilakukan pengadaan CCTV di area parkir mahasiswa, karena dinilai rawan tindak pencurian helm dan perusakan sepeda motor milik mahasiswa.
Tangkapan layar surat pernyataan sikap mosi tidak percaya BEM UPS Tegal kepada Rektorat yang diunggah melalui unggahan cerita di akun medi sosial Instagram @bemkmups, Ahad (1/1/2023) pagi. |
Selain pemenuhan fasilitas, mahasiswa juga menuntut perbaikan di ranah akademik, terutama terkait kinerja dosen pengajar di lingkungan UPS Tegal. Mahasiswa menilai banyak dosen yang kurang kredibel dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Selain itu, menurut mereka masih banyak dosen yang memilah-milih dalam melakukan pengajaran hanya berdasarkan keuntungan materiil semata.
UPS Tegal Lebih Berkembang dan Efektif
BEM UPS Tegal menilai jika tuntutan mereka dibuat berdasarkan adanya pengaduan dan merupakan aspirasi mahasiswa UPS Tegal secara keseluruhan. Mahasiswa menyayangkan sikap birokrasi yang selalu menuntut mahasiswa untuk melakukan pembayaran tepat waktu, tapi ketika ada tuntutan datang dari mahasiswa hal itu tidak pernah diindahkan.
"Bahwa kami pihak BEM Universitas Pancasakti Tegal periode 2022-2023 akan terus menyuarakan terkait tuntutan tersebut hingga terealisasikan, guna menjadikan Universitas Pancasati Tegal lebih berkembang dengan semestinya dan efektif," dikutip dari surat pernyataan sikap BEM UPS.
Lebih jauh, jika tuntutan mahasiswa tidak segera direalisasi, mahasiswa mengancam akan melakukan aksi simbolik secara langsung di sekitar lingkungan UPS Tegal. BEM UPS Tegal juga akan membubarkan diri secara keseluruhan jika tuntutan mahasiswa tidak membuahkan jawaban.
Pemenuhan Dilakukan Secara Bertahap
Post a Comment