Rektor UPS Tegal, Dr. Taufiqullah, M.Hum. |
Mosi tidak percaya dikeluarkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPS Tegal kepada Rektorat dan pihak Yayasan Pendidikan Pancasakti (YPP) Tegal, karena dianggap abai terhadap tuntutan mahasiswa, pada Ahad (1/1/2023) lalu. Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi simbolik jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.
Menanggapi hal itu, Rektor UPS Tegal, Dr. Taufiqullah mengatakan BEM UPS Tegal seharusnya tidak buru-buru mengeluarkan mosi tidak percaya pada Rektorat dan YPP. Perlu ada prosesur yang jelas, seperti memberi surat yang isinya semua tuntutan mahasiswa terlebih dahulu kepada Rektor.
Setelah itu, menurut Taufiqullah, bisa dilanjutkan dengan melakukan audiensi bersama, agar mahasiswa bisa menjelaskan semua tuntutannya. "Seharusnya BEM mengirimkan surat ke Rektor mengenai segala tuntutannya, terus Rektor menjawab. Ketika tuntutan-tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka boleh mengatakan mosi tidak percaya lagi pada Rektor dan yayasan UPS Tegal," kata Taufiqullah pada hari Senin, (2/1/2023) siang.
Rektor termuda di UPS Tegal ini mengatakan, terkait tuntutan mahasiswa terutama mengenai sarana dan prasarana, sudah diusulkan ke pihak yayasan agar dilakukan pengadaan sejumlah fasilitas seperti CCTV dan kursi. Menurutnya, pengadaan itu sudah dilakukan oleh yayasan, tetapi secara bertahap. Ia pun berjanji akan terus mengawal tuntutan mahasiswa tersebut.
“Dari awal kami sudah mengusulkan ini. Artinya apa, sarpras merupakan unsur penting sekali dalam berbagai kesempatan. Tetapi kan sarpras ini bukan ranahnya universitas, kami ranahnya hanya mengusulkan dan pelaksana akademik di sini," jelasnya.
Selain itu, mengenai registrasi yang selama ini menjadi keluhan mahasiswa, pihaknya mengatakan mahasiswa yang belum melunasi biaya pendidikan tersebut masih bisa mengikuti perkuliahan seperti biasa. Namun, mahasiswa yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan bermaterai dan ditunjukan kepada Kaprodi masing-masing sesuai surat edaran Rektor.
Sosok kelahiran Brebes ini mengaku terbuka terhadap semua kritikan dari mahasiswa. Namun ia ingin agar kritik dilakukan dengan cara yang benar. “Saya terbuka dengan masukan dan kritik. Lakukan dengan hak yang benar. Itu saja. Wong saya kalau diajak ngomong enak kok. Semisal mahasiswa memiliki masalah usulan ayo kita bareng untuk mencari solusinya," tegasnya.
Saat ini ia mengaku masih akan menunggu surat yang isinya tuntutan dari mahasiswa, sehingga pihaknya bisa terlebih dahulu mempelajari dan akan segera menindaklanjuti tuntutan itu.
Mosi Tidak Percaya agar UPS Lebih Berkembang
Sebelumnya, BEM UPS Tegal melayangkan surat pernyataan sikap berupa mosi tidak percaya Rektorat dan Yayasan Pendidikan Pancasakti Tegal. Mahasiswa menilai kedua otoritas tertinggi di lingkungan UPS tersebut tidak mengindahkan tuntutan mareka.
Mahasiswa menilai tuntutan mereka, seperti pemenuhan fasilitas dan perbaikan di ranah akademik, dilakukan agar UPS Tegal menjadi lebih baik. Namun, mahasiswa menganggap belum ada perkembangan yang jelas.
"Bahwa kami pihak BEM Universitas Pancasakti Tegal periode 2022-2023 akan terus menyuarakan terkait tuntutan tersebut hingga terealisasikan, guna menjadikan Universitas Pancasati Tegal lebih berkembang dengan semestinya dan efektif," dikutip dari surat pernyataan sikap yang ditandatangani ketua BEM UPS, Ilham Nada Pratisma, Ahad (1/1/2023).*
Penulis: Syifa Fadilah
Editor: Satria S. Pamungkas
Post a Comment